Penyembuhan Seksual

“Kilauan seks.” Carrie Bradshaw dan trionya dalam serial TV Sex and the City mungkin adalah jagonya dalam mendeteksi, mendapatkan, dan menjaga kilau seks, tapi kalian tidak perlu selemari penuh Prada untuk dapat merasakan kilau yang muncul setelah hubungan seks yang menyenangkan. Faktanya, seks memang memberikan efek pada kita, tidak hanya pada pikiran saja tapi juga pada tubuh kita. Para peneliti telah mulai mengeksplorasi efek seks pada hampir semua bagian tubuh, dari otak, jantung, hingga sistem kekebalan tubuh.

Penelitian menunjukkan bahwa gairah dan kehidupan seks yang aktif dapat membantu manusia mendapatkan usia hidup yang lebih panjang, kesehatan jantung yang lebih baik, kemampuan lebih baik untuk menahan rasa sakit, sistem kekebalan tubuh yang lebih kuat dan bahkan perlindungan dari beberapa jenis kanker tertentu, serta menurunkan tingkat depresi.

Tapi menemukan mekanisme dari manfaat-manfaat ini dan membuktikan hubungan sebab-akibatnya sama sekali tidak mudah. Hubungannya memang ada, jadi pasti ada penjelasan untuk semua itu. Berkat pemahaman yang lebih baik dari biokimia yang berkaitan dengan gairah, serta kemajuan dalam teknik pencitraan, para dokter mulai memahami beberapa kemungkinan. Upaya penelitian yang mereka lakukan mengarah pada hormon oksitosin, yang kemungkinan menjadi pelumas utama dari mesin seks manusia. Dikenal dengan fungsinya mengendalikan otot uterus selama persalinan, jumlah oksitosin meningkat lima kali lipat lebih tinggi dari tingkat darah normal selama orgasme. Penelitian pada hewan juga menunjukkan sisi lain oksitosin yang lebih lembut. Oksitosin bertanggung jawab membantu individu untuk membentuk ikatan emosional yang kuat, sehingga mendapatkan julukan hormon pelukan. Dikeluarkan di otak, oksitosin bekerja dalam darah, dimana hormon ini disebarkan ke berbagai jaringan sampai uterus, serta sepanjang serat-serat saraf, tempat hormon ini mengatur temperatur badan, tekanan darah, penyembuhan luka, dan bahkan meringankan rasa sakit.

Meskipun memang kemungkinannya kecil bahwa oksitosin saja yang bertanggung jawab pada efek seks yang bermacam-macam pada tubuh, para peneliti berharap bahwa dengan melacak hormon ini mereka bisa mengungkap jaringan sistem tubuh yang terpengaruh oleh aktivitas seksual dan mengidentifikasi unsur biokimiawi lain yang bekerja sepanjang aktivitas seks. Inilah yang telah mereka ketahui sejauh ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

10 − five =